aku

13 February 2011

Valentine's day ; chocolates, rosses.. why not?

Well, kali ini saya mau coret-coret sedikit tentang valentine ditinjau dari segi sosiologis. *asik ye bahasanya?*
Anyway, saya ini beraliran positivistik *kalo gak tau artinya cari di google*

Haaa besok itu tgl 14 februari.. hari valentine, ceritanya. Ribuan sms pun datang bertubi-tubi *lebay ye* mengirimkan pesan yg intinya melarang kita untuk merayakan hari valentine atau sekedar mengingatkan latar belakang hari valentine yaitu pendeta yg terkena hukuman mati karna menjalin hubungan terlarang dgn wanita yg dicintainya.
Namun, di sisi lain.. beribu-ribu iklan bermunculan memberikan promo besar-besaran dan juga diskon untuk menyambut hari kasih sayang, dimana semuanya serba pink, serba romantis, dan serba unyu.. :p

Ya ya ya.. begitulah sekiranya gambaran valentine di Indonesia. Menjadi sebuah polemik, dimana ada pihak yg pro.. dan ada jg yg kontra.

Sebenarnya mudah saja menyikapi perayaan hari valentine. Cukup dgn kata 'toleransi' maka urusan selesai. Titik. Yang mau merayakan, silahkan.. yg tidak mau jg silahkan.

Hey, tp tunggu dulu bung! ini Indonesia.. Negara yg punya beragam suku dan budaya, punya banyak aliran yg dianut.. dan sayangnya, gak banyak masyarakat kita yg bisa nerima PERBEDAAN.

Saya sendiri sesungguhnya bukanlah orang yg merayakan hari valentine. Tapi tak saya pungkiri *ehem! saya suka bgt sama yg namanya coklat. Dan tentu saja saya gak pernah nolak kalo dapet cokelat di hari valentine. Apa sih salahnya nerima cokelat di tgl 14 februari? gak salah kan? malah enak! ,begitu pikir saya waktu masih kecil. Trus kebawa sampe gede, entah dari teman sekolah, sahabat atau family..

Kalau bicara tentang kasih sayang, memang sih gak terbatas tiap tgl 14 februari aja. TAPI.. itu kan momment! kapan lagi ya kan liat setiap pasangan wajahnya berseri-seri kayak pengantin baru? kapan lagi ya kan bisa dpt cokelat yg mahal dan bentuknya lucu2 ?? hehee

Hari valentine adalah sebuah momentum untuk merekatkan kasih sayang, meraih keberkahan, dan tentu saja moment mencuri peluang bisnis yg tercipta karna adanya suatu perayaan.

Lihat bagaimana toko cokelat kebanjiran order dan pesanan! Lihat bagaimana pedagang bunga yg tersenyum puas karna dagangannya laku keras di hari itu! Lalu toko-toko kue, cake.. toko hadiah.. toko boneka.. toko baju.. juga restoran-restoran itu.. lihat betapa ramainya toko mereka di hari itu. Juga para pegawai, penjaga toko.. semuanya sumringah menyambut uang lembur :)

Ya tapi tidak semua memang suka dengan perayaan hari valentine. Mereka pasti punya alasan tersendiri mengapa mereka tak mau atau menganggap tanggal 14 februari itu adalah hari yg biasa-biasa saja. Mereka tidak salah.

Dalam aliran positivisme, tidak ada yang dianggap salah mutlak, ataupun benar mutlak. Semuanya relatif. Bahwa adanya kejadian ataupun tindakkan seseorang pasti karna ada alasan yang melatarbelakanginya.
Saat ini saya hanya bisa mengamati, belum bisa bicara hasil, karna memang belum melakukan penelitian di lapangan.


Valentine bukanlah soal agama.. tapi budaya. Tentang bagaimana kebudayaan yg diadopsi dari bangsa barat itu hadir di Indonesia dan hingga kini sering terjadi perdebatan terselubung, karna dianggap bukan budaya ketimuran. Perayaan valentine di luar ( eropa, amerika, dan sebagainya) memang diartikan sebagai hari pembuktian cinta dan ya kita semua tahu pergaulan bebas di sana.. dan itu memang sama sekali bukan budaya timur.
Tapi... sebagai bangsa yang cerdas, seharusnya kita bisa menyikapi pengaruh luar yang masuk ke negri ini dengan menyesuaikan keadaan di Indonesia. *eh maksudnya gimana itu??*
Maksudnya, sesuai dengan sifat bangsa ini yang ramah-tamah dan suka menolong, bisa saja kan hari valentine ini dijadikan moment untuk menyumbangkan sebagian rizki kita ke korban bencana alam, panti asuhan, anak jalanan, atau siapapun yg lagi butuh pertolongan.  Atau bisa juga bareng temen-temen ngadaian acara donor darah atau penggalangan dana untuk membantu operasi orang yg tidak mampu, misalnya.
Nah dari situ akan timbul kebudayaan baru di Indonesia, bahwa hari valentine adalah hari untuk menebar kasih sayang terhadap sesama, berbagi pada mereka yang kekurangan, dan membuktikan cinta lewat hal-hal yang positif.. yang bisa berguna buat banyak orang.
Jadi pada akhirnya perayan valentine di Indonesia bukanlah lagi hanya karna ikut-ikutan budaya barat, tetapi ada sesuatu yang bernilai luhur yang patut dirayakan setiap tahunnya. Valentine bukan lagi soal pendeta ataupun kiriman bunga dan cokelat.. valentine menjadi hari kasih dimana kita harus banyak mengasihi orang yang membutuhkan, dan menjadi hari sayang, karna di situ kita bisa tunjukin rasa sayang kita ke orang-orang yang kita sayang -secara berjamaah alias bareng-bareng *karna kalo sendirian, sering malu kan?*
Jangan lewatkan momentum ini teman,, valentine cuma datang sekali dalam setiap tahun!

..And even if the sun refuse to shine
Even if romance ran out of rhyme
You would still have my heart, until the end of time
You’re all I need,
my love, my valentine..

okeh, selamat hari valentine bagi anda yang merayakannya :)
wassalam