aku

20 May 2013

KAMU KEPO ?

Elizabeth Gilbert dalam novel terkenalnya yang berjudul EAT, PRAY, LOVE pernah mengungkapkan sungguh ‘aneh’nya ia menemukan betapa orang Indonesia punya rasa ingin tahu yang begitu tinggi pada gerak kehidupan manusia lainnya. Dalam buku yang akhirnya difilmkan dan mengambil setting di 3 negara: yaitu Italia,India dan Indonesia, Liz (begitu sapaan akrabnya) memiliki pertanyaan yang hanya bisa ia ungkapkan dalam tulisannya pada bab 3 buku ini- dimana lokalisasi cerita tersebut adalah berlatar budaya Bali.

Liz yang notabene merupakan seorang yang lahir dan besar di Amerika,  ketika ingin bepergian saat di Bali, ada saja orang bertanya padanya, “hey mau kemana Liz?” atau saat sudah pulang, “hey kamu abis darimana? Dapet apa aja tadi?” atau pertanyaan yang mungkin sangat privasi sekali bagi wanita barat, “sudah menikah belum?”. Atau “kenapa belum menikah?”, atau “kenapa bercerai?”, atau parahnya lagi, “kenapa tidak mencoba mencari penggantinya yang lebih bla bla bla..” hahaha sabar ya Mbak Liz...

Ehem,
Disini saya bukan mau mereferensi buku ataupun ekslpor cerita novel ya.. Saya Cuma mau goyang.. eh? Hehehe Cuma ya mungkin pertanyaan dalam hati Elizabeth Gilbert itu sering juga terlintas dalam benak saya *cailah*. “Kenapa orang sini sukanya ingin tahu urusan orang ya?” hem.. pernah suatu ketika saya keluar kamar kost, membawa gayung yang isinya sabun mandi, odol, sampo dll, menyelendang handuk dan berjalan menuju ke kamar mandi.. mbak kost saya nanya, “kamu mau ngapain fa?” lahhhhhhh ya jelas-jelas saya mau mandi.. pake ditanya -,-‘

Kejadian lain bukan satu – dua kali. Tapi sering. BANGET. Semisal mau ke BANK, trus ada yang denger, trus pada refleks (iya ini udah jadi kebiasaan mereka mungkin) “mau ngapain ke Bank? Mau ambil duit yaaa? Uang beasiswanya udah turun yaa? Abis dikirimin mama yaaa? Mau bayar shop online yaaa?” yaaaaaaaaaaa menurut nganaaaaaaa? Pffffffffffffffffff

Ya lagian kenapa pada pengen tahu banget sih?

Iya tahu Cuma sekedar basa basi atau apalah itu namanya, tapi kan ada pemilihan kata yang lebih asik kayak misal, “eh gimana novel lo, udah selesai belom?”, atau “eh gimana baju yang kemarin? Jadi beli gak? Lucu tau.”, atau “eh kucing lo udah melahirkan? Anaknya berapa? Bagi dong satu.” NAHHH kalo gitu yang di-basabasi-in kan juga jadi gak basi. Asik.

Kalau betul punya rasa ingin tahu yang tinggi maka jadilah peneliti atau penulis biografi. Disitu kamu punya kesempatan luas untuk kepo-in objek penelitian kamu atau orang yang mau kamu tulis riwayat hidupnya. Ehiya bro,sis, ngomong-ngomong ya jadi peneliti dan biografer itu juga ada aturannya. Tulis yang diizinkan sama narasumber aja. Trus ada juga beberapa hal yak emang cukup untuk diamati ajah.. gak usah ditanya-tanya terus gituh.. kalau narasumbernya gak mau mengungkapkan yaudahlah jangan dikorek-korek terus! Emangnya telinga! Hih!

Maka dari itu hubungan antara peneliti dan narasumeber pada saat pra-proses-hingga selesai penelitian juga harus dijaga. Biar narasumbernya gak lari kemana-mana. BEGITU JUGA SAMA TEMAN. Ehem! Tahu temannya berasal dari latar belakang budaya yang berbeda-beda yaudahlah.. jangan kepo kepo banget jadi orang. Cukup tau aja ya cukup. Kalau dia mau berbagi, dia juga pasti cerita. Kalau dia melakukan sesuatu diam-diam tandanya ya emang dia ingin merahasiakan hal itu. Gak usah digali-gali lebih dalam lagi, emangnya kamu pencari harta karun apah??!!

Ehem, ehem.. yang baca gak usah kesindir. Saya juga suka kepo. Tapi masalahnya saya kalo abis kepo gak tahan pengen joget (loh?) hehehe saya abis kepo biasanya dimarahin sama pacar.. eh mantan deng.. (lah malah curhat!). Lagipula setelah kamu tahu urusan semua orang apakah kamu akan jadi lebih bahagia? Enggak kan! Jadi intinya A DA LAH.. punya rasa ingin tahu yang tinggi itu boleh tapi ke hal-hal yang positif ajah. Kepoin harga bawang putih di pasar itu positif. Kepoin A’a burjo udah masakin pesanan kita apa belom itu positif. Kepoin kalender akademik dari Januari ampe Desember untuk cari tanggal merahnya itu positif. Kepoin prakiraan cuaca juga positif biar kita tahu kapan waktu yang tepat untuk nyuci.. Dan masih banyak lagi yang bisa kamu lakuin yang lebih positif daripada sekedar SKS: Sotoy sotoy sendiri,  Kepo kepo sendiri, dan akhirnya Sindir merasa kesindir sendiri malahan..*eh gimana?*

Dan.. Yaudahdeh daripada habis ini saya dihujat rakyat dan dilemparin bengbeng segerobak, mending saya pergi dulu. Bye. J

The less you care
The happier you will be!