aku

09 October 2015

Sepakat

Kata anak-anak, kalau hujan mereka malas belajar. Karna selain membawa kantuk, ia juga membawa galau. Jadi kuputuskan saja hari itu aku tak mengajar. Aku hanya bercerita tentang buku dan film yang bagus-bagus.

Kami bersepakat bahwa Dia tanpa aku-nya Esti Kinasih itu novel terbagus pada masanya. Lalu sepakat bahwa film 50 shades of grey tidak lebih bagus daripada novelnya. Selalu begitu.

Lalu mereka bersepakat bahwa aku harus segera membaca Dilan 1 Dan Dilan 2. Dan mereka juga bersepakat akan menonton salah satu film romantis tentang sebuah "mimpi buruk" ; If Only.

Omong-omong soal mimpi, sebenarnya ada beberapa film yang mengesankan yang ternyata semua itu hanya mimpi. Kadang aku juga kepingin suatu hari nanti menulis cerita seru yang ujung-ujungnya ternyata hanya mimpi. Loh kok aku kasih tahu ending-nya yah? Jadi gak seru...

Iya. Tapi beneran deh kadang aku juga sering merasa udah nulis blog, tapi ternyata belum terposting. Ternyata itu cuma khayalan sebelum tidur dan terbawa sampai ke mimpi. Dan pas bangun ternyata semua itu hanya mimpi.

Kadang juga sampai mau nangis saat bangun tidur atau merasa bahagia seketika, ternyata cuma mimpi.

Kadang aku berada di bukit Teletubbies dan aku tersesat. Indah tapi aku ingin keluar, cari keramaian.
Kadang aku berlari di tepian sungai yang airnya mengalir jernih. Aliran sungainya berkelok indah diiringi pohon ek seperti di desa desa kecil Inggris, lalu aku terbangun dan hanya menemukan buku gambarku dengan sketsa ala anak SD yang tak seberapa indahnya.

Kadang aku bermimpi menggendong seorang bayi mungil dengan senyum yang lucu banget. Kadang juga aku bermimpi aku sedang berlari ke sekolah karna takut terlambat masuk kelas.

Namanya juga mimpi.

Tapi daritadi kok gak ada yang seru yah.

Yaudahlah, mari kita sepakat saja bahwa aku tak usah berniat menulis cerita tentang mimpi yang tak seru itu lagi.

Kita bersepakat saja bahwa kita harus membaca buku lebih banyak lagi. Harus menonton film lebih banyak lagi. Harus se-rapi Dee Lestari dalam menyusun kata. Harus seindah Tere Liye dalam menyusun kalimat. Dan harus secerdas Tetsuko Kuroyanagi dalam melukiskan karakter.

06 September 2015

Tentang Pist dan Sheila on 7

Kemarin, oh sekitar 2 atau 3 hari yang lalu, saya takjub melihat Pist (nama disamarkan) salah satu murid saya sedang bernyanyi lagu Dan milik Sheila on 7 dengan khitmadnya di dalam kelas. Wajahnya yang lucu dan tubuhnya yang gempal meliuk-liuk mengikuti gaya Duta Sheila on 7 saat di videoclip pertama band ikon 90an tersebut. Tidak usah ditanya, iya, Pist sama sekali tidak mirip. Tapi begitu menyenangkan rasanya ada murid yang menyukai lagu yang sama dengan lagu paporit saya. Eh favourite maksudnya. Apalagi saat ia mengetahui bahwa saya punya 8 album full Sheila on 7, mulut Pist membulat bagai perutnya yang juga bulat. Hehehe

Terus anak-anak yang lain jadi ikutan nanya, "berarti kakak hafal semua lagu Sheila on 7 dong?" wah saya jadi seneng ada yang nanyain begini. *lumayan penyegaran, daripada ditanyain soal perubahan sosial sama struktur sosial mulu*. Lah saya mah dari masih kecil juga udah dicekokin lagu beginian ama Encing Mail. Jadi bukan hafal lagi. Khatam. Well kali ini saya mau rekomendasi 17 lagu keren dari yang keren-keren yang pernah ada di albumnya Sheila on 7. Check this out!

1. Anugerah terindah yang pernah kumiliki
2. JAP
3. Dan
4. Perhatikan Rani (Waktu kelas 2 SD gue sampe minta potong rambut biar mirip dgn model cewek yang pakai bandana di videoclip ini)
5. Bila kau tak di sampingku
6. Mudah saja
7. Karna aku setia (ini lagu buat nanti kalau gue punya anak perempuan)
8. Hari bersamanya
9. Itu Aku
10. Pemuja Rahasia (don't say you didn't like rap music in this song! You must like it!)
11. Bapak-bapak
12. Khaylila's song 
13. Saat aku lanjut usia
14. Tunggu aku di Jakarta
15. Ibu Linda
16. Yang terlewatkan (buat gue ini videoclip terbagus dari semua videoclip Sheila on 7 yang emang bagus-bagus melulu)
17. Lihat, dengar, rasakan! (last, but not least.. lagu ini adalah doa untuk orang-orang yang gue sayang. Aih sedaap!)

Mudahkan hidupnya, hiasi dengan belai-Mu
Sucikan tangan-tangan yang memegang erat harta
Terangi harinya dengan lembut mentari-Mu
Buka genggaman yang telah menjadi hak mereka





11 July 2015

Beautiful mind

Halo, hai, bonjour, cava bien?
Sudah lama rupanya gue gak nulis hal-hal yang (GAK) penting disini. Iyah kangen yah, udah lama gak cerita cerita soal siapa gituh yang lagi ada di hati *deuileeeeh*

Malam ini lagi asik dengerin Gravity-nya John Mayer sambil nyengir-nyengir sendiri karena besok sudah mulai libur kerjaaa! Yeay! dan YEAY! yang kedua adalah karna ini bulan ramadhan sesungguhnya adalah bulannya silaturahmi, maka segala jenis teman dari berbagai ujung dunia ngajak ketemu-ketemu cantik untuk buka bareng! YESS!

Tadi mau cerita apa yah? ah iya, soal novel yang terakhir gue baca, dan menurut gue sudut pandangnya itu keren bangetttttttt sampe ingin rasanya membaca buku ini lagi sebagai orang yang belum pernah membacanya, or like you fallin in love with someone in the first sight, then you got him, and you fallin in love (again and again) with him in everyday. Sweet.  Judulnya ANTOLOGI RASA, karya Ika Natassa. Ah gila! gaya bahasanya dia gue suka banget!

Suka karena setelah membaca novel itu pikiran gue jadi terbuka. *iyah tadinya tertutup karna mikirin kamuuuuh* *apasih ul*. Bahwa segala rasa soal galau, baper, kepo, pengen tahu yang banget-banget tapi gak berani nanya orangnya langsung itu wajar loh. Manusia gak bakalan sepanjang hidupnya jadi orang baik, atau akan dianggap baik oleh semua orang. Gak akan sepanjang hidupnya terasa manis semanis sop buah langsat, atau akan dianggap hidupnya manis banget kalo dibandingin sama hidup orang lain. Dan satu lagi; gak akan selalu benar. Haha.

Maka ungkapan "Man to the left, because woman always right!" itu harus direvisi menjadi "Man is Mr. Right and Woman is Ms. Always right." eh sama aja yah? hehehehe

Bukan gituh, maksud gue setelah membaca buku ini standar -manusia sempurna untuk bikin kita bahagia- versi gue jadi berubah. Bahwa gakpapa kalo kita merasa melakukan kesalahan, atau punya perasaan yang salah. Dan bahwa orang lain mungkin akan melakukan hal yang sama atas kesalahan yang kita lakukan. Karna kuncinya bukan cuma ada di hati, tapi juga ada di pikiran. Eh gimana?

Well, let me explain it!
Kita boleh banget loh dikit-dikit ngikutin perasaan. Senang, sedih, galau, nunggu kepastian, benci dll yang munculnya dari hati.. kan gak mungkin dipendem gitu ajah, emangnya harta karun? maka wajar kadang kita butuh teman untuk curhat, atau butuh sedikit kuota internet untuk update status galau. Namun akan BOLEH BANGET juga ketika kita gak sibuk sendiri dengan apa yang kita rasakan, yang kadang hanya asumsi kita belaka, yang kadang sebenernya orang lain gak bermaksud gituh ke kita. That's why we need try to ask, before assume! Nah disinilah pikiran kita diperlukan untuk lebih tajam melihat keadaan yang sebenarnya, jangan hanya menuntut orang lain agar lebih peka aja terhadap perasaan yang kita punya. Kita sendiri loh yang punya kekuatan pikiran itu. Jadi mulai sekarang, mari kita senyum bukan hanya dari hati saja, tapi juga dari pikiran yang indah. Segalanya akan baik-baik saja, bahwa  sesudah kesulitan selalu ada kemudahan, dan ketika satu pintu tertutup, maka sebenarnya ada pintu-pintu lain yang akan terbuka.

Jadi, mari kita lanjut mendengarkan John Mayer yang bergumam lirih..

"Oh I'll never know what makes this man
With all the love that his heart can stand

Dream of ways to throw it all away"



24 May 2015

Cipulirisasi

Entah mimpi apa gue semalam, mungkin ada di antara dua pilihan surga yaitu vampir seksi berkilauan Edward Cullen / serigala ganteng yang bener-bener ganteng:Jacob, atau pilihan keparat antara bolos kerja untuk nonton konser Katty Pery / masuk kelas sambil nonton Korean drama Kill me Heal me dan ketawa-ketawa keras ketika Cha do Hyun yang cool atau Shin Se Gi yang bad-boys tapi romantis itu tiba-tiba berubah jadi sosok cantik Yo-Na yang ngejar-ngejar Oh-ri-on

Tapi gue disini.
Di salah satu warteg cipulir dengan sepiring nasi rames lengkap sama segelas es teh manis, plus paket kumplit dengan tatapan pakdeh-pakdeh warteg yang bingung kenapa seorang Nengpaul yang kece badai ini -gue ngaku kece, karena gue percaya atas ungkapan "salah satu momen cantik perempuan adalah ketika ia baru bangun tidur, masih pakai piyama, dan no make-up", maka pas bangun tidur tadi sekitar jam 1 siang (yeah, I think I'm still singing Sunday Morning-nya Maroon Five, even I'm wake up in the afternoon!) gue terhuyung turun dari kahyangan.. eh maksudnya dari kamar, keluar rumah, dan menuju warteg tanpa cuci muka sekalipun- bisa tiba-tiba makan dengan lahapnya di warteg pada siang hari bolong. Parah! Panas banget!

Suatu hari gue pernah berujar sama Icha,
       "cha, kayaknya suatu hari gue harus buka warteg deh.."
Icha ketawa, mengingat gue yang masak mie instan aja jadinya kayak bubur kacang ijo, dan mengupas telur rebus 1 butir aja bisa memakan waktu 3,5 abad,  sok-sok'an mau buka 'restoran'. Gue melanjutkan,
       "orang Padang aja bisa dimana-mana buka rumah makan padang, cha. Lah gue -dimana salah satu unsur darah yang mengalir di tubuh gue yaitu darah Tegal- harusnya punya warteg juga. Ya kan?".
Icha pun tergelak. Nyerah. Mungkin dalam hatinya dia bergumam,
          "ape kate lu aja dah, peh!".

Kembali soal cipulir hari ini.
Tadi pagi waktu gue ada urusan keluarga pergi ke Pasar Kebayoran lama, tempat dimana para penjual dan pembeli bertemu untuk mendapatkan keuntungan di kedua belah pihak (ini anak SD kelas 4 juga tahu ul!), gue melihat ada beberapa satpol pp berkeliaran disitu. Entah kenapa gue lebih memilih kata "berkeliaran" untuk mengacu pada golongan mereka, dibanding kata "menertibkan". If you know what I mean, kalau "menertibkan" maka dampak yang harusnya terjadi setelah itu adalah para pedagang dengan tertibnya baris-berbaris di masing-masing gerobaknya dan pembeli dapat memilih dengan leluasa sayur-mayurnya tanpa harus diklakson mobil, motor, atau bajaj yang lalu lalang di pasar. Akan beda ketika gue menyebutnya "berkeliaran", maka dampak yang akan terjadi adalah............ ya kayak yang kalian lihat seperti biasanya. Dengan kedatangan mereka, para pedagang jadi berhamburan entah kemana meyelamatkan gerobak dan barang jualannya. Gile yak! man! mereka nyari duit loh, bukan iseng-iseng nongkrong sama temen-temennya sambil ngopi kopi kapitalis dan update status di sosial media tentang #mybreakfast at #salahsatumalldiJakarta.

Di lain hari, sering bahkan, betapa sebelnya gue gara-gara pembangunan jalan layang antara Ciledug-Tendean yang mau gak mau Cipulir kesayangan gue ini juga kena dampaknya. Langsung. Berasa banget cin! Lu bayangin deh di hari biasa itunglah jalanan dari Blok- M ke Ciledug raya aja macetnya udah kayak apaan tau, lah ini setengah jalannya dibikin proyek yang katanya "demi pelebaran jalan" itu dannnnn mereka menutup sepanjang jalur yang dibuat proyek itu. Terus gue harus nyebrang lewat mana duhai teknisi proyek yang budiman dan baik hati??? kalau misal pas gue harus nyebrang naik kopaja yang arahnya ke meruya, masa gue harus ke perempatan seskoal dulu terus balik lagi ke arah rumah gue. Pusing pala Barbie. Anyway gue tau kenapa kepala barbie itu sekarang mudah pusing? yap! karena barbie-barbie itu ikutan pola dietnya model-model kelas dunia yang anti-nasi dan makannya dedaunan ajah. Westernisasi banget udahlah!

Gue pernah bilang ke murid-murid gue bahwa westernisasi tidak selamanya membawa pengaruh negatif bagi masyarakat Indonesia (Ciye Nengpaul ngomonginnya masyarakat, berat banget bahasannya!). Westernisasi berasal dari dua kata, yaitu western atau sering kita artikan kebarat-baratan alias gaya hidup ngikutin orang sonoh, iya maksudnya orang Eropa atau Amerika. Dan isasi yang artinya proses atau paham atau pandangan. Dalam kehidupan pribadi sih gue gak masalah apakah orang-orang di sekitar gue mau ngikutin arus Barat, ataukah tetap bersahaja dengan budaya Timur khas orang Indonesia. Semisal ada yang cuma mau belanja barang-barang branded, itu kan rejekinya dia. Atau yang mau pola hidup sehat dengan aturan diet tanpa garam, kalau dampaknya baik untuk kehidupan mah kenapa enggak?

Yang bikin sedih adalah ketika kampung di tengah kota, we called it "Cipulir" ini mau gak mau  jadi tergerus segala pembangunan yang orang kampungnya sendiri dan gak pernah diajak "bicara" mau dibawa kemana nih kite? Pembangunan apartemen -yang mengesankan bahwa perumahan di belakangnya menjadi slum area-, konsep minimarket yang buka 24 jam di setiap perempatan, taman kota yang hanya akan selalu cuma jadi impian buat ibu-ibu yang punya anak kecil,  dan sikap gotong-royong yang kian memudar antar tetangga. Ditambah dengan tuntutan warga ibukota yang teriak-teriak ke pemerintah "Jakarta butuh pelebaran jalan! sepeda motor suka reseh, larang mereka lewat jalan besar aja! masyarakat harus dibiasakan bertransaksi dengan kartu elektrik! PKL gak boleh jualan di pinggir jalan, karena mereka menggaggu pejalan kaki! dan sederet tuntutan lainnya bagi mereka yang merasa Jakarta kini harus patuh sama perintahnya. Bukannya pendatang yang harus patuh pada Jakarta.

WOY! Gak semua orang kali punya kesempatan yang sama kayak yang elu-elu punya! bisa dengan entengnya ngelarang sepeda motor lewat jalan besar. Emang juga ntuh orang pada beli motor untuk memudahkan pekerjaannya, biar lebih hemat ongkos, dan biasanya dicicil dari gajih mereka yang bulanannya sama dengan paket harga pulsa bulananlu. Lu kate beli motornye pake daon bukan pake duit? Apah? minta jalanan dilebarin lagi? makanya kalo beli mobil sekalian beli jalanannya, biar gak nyempit-nyempitin kite punya jalan. Belum lagi yang gak suka sama PKL, lu pasti belum tau ya enaknya jajan-jajan di pinggir jalan? ohiya lu mah kena terik matahari aja ogah. Lagipula kalaupun trotoar jakarta ini udah bebas dari PKL emang situ mau jalan kaki kemana-mana? Pan punya mobil.

Kok lu jadi sinis gini sih ul?
Tau ah.
Remember this, "sesekali, kita perlu kritik yang pedas untuk meyakinkan bahwa masyarakat kita sedang berjalan dengan keadaan sehat. Karena yang diam saja, tidak akan kemana-mana."


Salam damai.


31 March 2015

Lee Kuan Yew, dalam catatan Nengpaul (Part. 1)

After Chinese Premier Zhou Enlai snidely described him as “like a banana—yellow of skin, but white underneath,” he soon dropped the Anglicized “Harry” and become, simply, Lee Kuan Yew. (The Wall Street Journal, 27 Maret 2015)


Siang itu, Minggu 29 Maret 2015, pada saat tanah air sedang berduka atas berpulangnya salah satu komedian terbaik Indonesia, Olga Syahputra, langit negara tetangga pun sedang menunjukan rundungan dukanya yang mendalam. Turun hujan cukup deras mengiringi upacara pemakaman Bapak Bangsa Singapura, Lee Kuan Yew, yang meninggal dunia dalam usia 91 tahun.

Bagi saya, begitu banyak catatan yang perlu diingat dari Lee Kuan Yew, pendiri negara kecil yang dulu dikenal dengan sebutan Temasek di sebrang Pulau Batam itu. He preached ‘Asian values’ and turned a tiny, poor city-state into an astonishing economic success. Ia menyulap negri yang miskin akan sumber daya alam itu menjadi barometer kesejahteraan bagi negara-negara di sekitarnya. Singapura, yang letaknya berada di wilayah asia tenggara, tapi punya tingkat kesejahteraan hidup yang setara dengan negara-negara dunia pertama. 

Meski tak punya "sumur", Singapura menawarkan fasilitas kilang minyak yang mumpuni. Kilang-kilang mereka mampu menghasilkan satu juta barel minyak per hari. Negara yang luasnya hanya setengah dari Kota Jakarta ini bahkan memfasilitasi "surga belanja" bagi kalangan kaya dari luar  negeri sebagai penambah pundi-pundi kas negaranya. Lee membuka lebar-lebar pintu investasi bagi banyak negara untuk bekerja sama dengan Singapura di bidang ekonomi. Kalau soal kebersihan dan penegakkan di bidang hukum? jangan ditanya. Lee Kuan Yew mendesain Singapura menjadi negara yang tak ramah pada koruptor. Beliau sengaja memberikan gaji tinggi bagi pegawai pemerintah sebagai langkah preventif agar tak ada lagi yang korupsi. Barangkali cara ini juga yang diwacanakan oleh Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta pada saat kemarin kita sempat ribut-ribut mengenai gaji PNS DKI yang jumlahnya "wow".

Jika kita menengok ke belakang, saat Lee belum lama pulang dari Inggris menyelesaikan sekolah Sarjana Hukum, ia terpilih sebagai perdana mentri tahun 1959, saat itu Singapura punya PR yang begitu banyak untuk dirapikan. Seperti yang dikutip oleh Merdeka.com, 24 Maret 2015 menyebutkan bahwa "Kehancuran infrastruktur masih membayangi akibat pendudukan Jepang selama 1942-1945. Nyaris 70 % penduduk miskin, warga peranakan Tionghoa, India, dan etnis lain berjubel di pemukiman kumuh, malaria menjangkit dimana-mana. Belum lagi kondisi Singapura yang tidak memiliki SDA dan akses air bersih". Berada di limbah kemelaratan tersebut, tidak membuat Lee berputus asa. Beliau merasa begitu banyak jiwa yang harus diselamatkan, yang perlu diberi pendidikan yang tinggi, dan pengajaran tentang bagaimana cara bertahan hidup -dan untuk terus hidup membangun negara.

Sebagai orang yang pernah belajar di Eropa, Lee bahkan tidak hendak menerapkan sistem demokrasi sebagaimana diajarkan oleh orang-orang kulit putih. Baginya, untuk negara berkembang, demokrasi negara Barat merepotkan pembangunan. Selama 3 dekade ia menjabat, Lee menjalankan roda pemerintahan seperti memanajemen sebuah perusahaan. Nilai positifnya adalah bahwa seorang boss akan mengupayakan apapun agar perusahaan yang dibangunnya dari bawah menjadi semakin maju, karena apabila bangkrut, maka selesailah riwayatnya. "Kesejahteraan karyawan" menjadi indikator penting baginya pada saat itu. Lee membuat berbagai kebijakan kontroversi, mulai dari permen karet hingga dekrit tentang harta warisan yang tidak boleh diberikan lansia kepada anak-anaknya sebelum mereka meninggal dunia. 




15 March 2015

Instagram di Solo 2014 (edisi pilihan)

2014/01/01
Recehan sisa-sisa uang jajan selama kuliah di Solo, niatnya mau dibeliin kardigan jeans, tapi gak jadi, keburu dapet kiriman baju sejenis dari ka Nini. Jadinya dibawa pulang ke rumah dan disebar ke bocah-bocah pas Lebaran.

Noted : Rajin-rajinlah menabung selama kuliah dan jaga kebersihan lingkungan. *gak nyambung* *bodo*


2014/01/19
Foto ini diambil ketika aku, bu Kos, Dika, dan Icha jajan jajan manis di hari minggu yang cerah, secerah wajahnya Dika ketika dapet jatah dari Bu Mora untuk jajan kaset cd bajagan *hahahaha*. Lokasinya udah pasti gak jauh dari kos, yaitu sunday marketnya UNS.
Disitu banyak banget kang jajan, mulai dari nasi liwet, kupat tahu, bubur ayam Cirebon, tahu crispy, sate kere, jagung manis yang pake susu (gak tau lupa apa namanya), cilok, bakso bakar, martabak mini yang harganya juga mini, dan cakue kesukaannya Icha.



2014/01/07
Tarrraaaaa perkenalkan sahabat-sahabatku selama di kampus:
ada Putri , si gadis kelurahan yang super duper sibuk, tapi selalu baik hati jemput aku di kosan;
ada Nafis, si kakak cantik yang perfectionist abis dan suka banget sama warna ungu;
dan ada Ucha yang.. Javanesse Ladies tulen, ngomongnya halus terus sehalus sutera, dan suka jalan-jalan sama pacarnya.
*coba aja liat instagramnya kalo gak di pantai, pasti di tempat-tempat cakep lainnya*.
Ohiya foto ini diambil setelah kita kepedesan makan bakso bakar dan minum es pocong di pelataran Sriwedari.



2014/09/05
Yeay! Ini dia temen kos yang setia banget nemenin aku selama skipsi sampe persiapan mau wisuda. Dulunya kita deket sih, tapi musuhan, tapi baikan lagi, semacam kalo orang pacaran kayak putus-nyambung gitulah; Galuh Tia Fasya.
Foto ini diambil sama pacarnya Galuh yang namanya Kendro *hihi lucu ya namanya* -pas hari terakhir sebelum aku diwisuda. Mereka ngajak aku makan mie aceh yang enak bangetttt, terus ngajakin ke Masjid Agung Kota Solo, terus ke Festival Bambu Biennale di Benteng Vestenburg, terus kami foto-foto deh disana layaknya foto model dadakan. *abaikan*

ED SHEERAN "Thinking Out Loud"


When your legs don't work like they used to before
And I can't sweep you off of your feet
Will your mouth still remember the taste of my love?
Will your eyes still smile from your cheeks?

And, darling, I will be loving you 'til we're 70
And, baby, my heart could still fall as hard at 23
And I'm thinking 'bout how people fall in love in mysterious ways
Maybe just the touch of a hand
Well, me—I fall in love with you every single day
And I just wanna tell you I am

So honey now
Take me into your loving arms
Kiss me under the light of a thousand stars
Place your head on my beating heart
I'm thinking out loud
That maybe we found love right where we are

When my hair's all but gone and my memory fades
And the crowds don't remember my name
When my hands don't play the strings the same way
I know you will still love me the same

'Cause honey your soul could never grow old, it's evergreen
And, baby, your smile's forever in my mind and memory
I'm thinking 'bout how people fall in love in mysterious ways
Maybe it's all part of a plan
Well, I'll just keep on making the same mistakes
Hoping that you'll understand

But, baby, now
Take me into your loving arms
Kiss me under the light of a thousand stars
Place your head on my beating heart
Thinking out loud
That maybe we found love right where we are

So, baby, now
Take me into your loving arms
Kiss me under the light of a thousand stars
Oh, darling, place your head on my beating heart
I'm thinking out loud
That maybe we found love right where we are
Oh, baby, we found love right where we are
And we found love right where we are



07 February 2015

BLANKSPACE - TAYLOR SWIFT

Nice to meet you, where you been?I could show you incredible thingsMagic, madness, heaven sinSaw you there and I thoughtOh my God, look at that faceYou look like my next mistakeLove’s a game, want to play?New money, suit & tieI can read you like a magazineAin't it funny, rumors, lieAnd I know you heard about meSo hey, let's be friendsI'm dying to see how this one endsGrab your passport and my handI can make the bad guys good for a weekend
So it's gonna be foreverOr it's gonna go down in flamesYou can tell me when it's overIf the high was worth the painGot a long list of ex-loversThey'll tell you I'm insaneCause you know I love the playersAnd you love the game
Cause we're young and we're recklessWe'll take this way too farIt'll leave you breathlessOr with a nasty scarGot a long list of ex-loversThey'll tell you I'm insaneBut I've got a blank space babyAnd I'll write your name
Cherry lips, crystal skiesI could show you incredible thingsStolen kisses, pretty liesYou're the King baby I'm your QueenFind out what you wantBe that girl for a monthWait the worst is yet to come, oh noScreaming, crying, perfect stormI can make all the tables turnRose gardens filled with thornsKeep you second guessing like"Oh my God, who is she?"I get drunk on jealousyBut you'll come back each time you leaveCause darling I'm a nightmare dressed like a daydream
So it's gonna be foreverOr it's gonna go down in flamesYou can tell me when it's overIf the high was worth the painGot a long list of ex-loversThey'll tell you I'm insaneCause you know I love the playersAnd you love the game
Cause we're young and we're recklessWe'll take this way too farIt'll leave you breathlessOr with a nasty scarGot a long list of ex-loversThey'll tell you I'm insaneBut I've got a blank space babyAnd I'll write your name
Boys only want love if it's tortureDon't say I didn't say I didn't warn yaBoys only want love if it's tortureDon't say I didn't say I didn't warn ya