Perempuan.
Tahukah
kamu? Perempuan punya hati yang sangat luas, seluas samudera.
Hati
perempuan halus, namun tak mudah tersentuh.
Perempuan
punya banyak rahasia.. dan semua itu tersimpan dalam.
Dalam
sekali.. hingga tak satu pun dapat menyingkapnya.
Ketika
kami membisu, mata kami mulai berbicara.
Ketika
mata kami terpejam, pikiran kami mulai membaca.
Dan
ketika kami menghela nafas, hati kami mulai bergejolak.
Ada
sesuatu yang tidak bisa diungkapkan.
Sulit
memang..
Kami
menelaah dan terus memilah-milih kata apa saja yang kami keluarkan dan yang
tidak pantas kami katakan.
Kami
takut membuat orang lain sakit hati, karena kami tahu.. betapa sakitnya hati
yang terluka oleh kata-kata.
Ketika
kami menangis, bukan perhatian yang kami cari, tetapi sebuah PENGERTIAN bahwa
kami adalah makhluk perasa dalam segala hal.
Kami
cengeng? ya,betul!
Kami
keluarkan segala resah hati kami melalui air mata itu.
Kami
tumpahkan segera amarah kami lewat isak tangis itu.
Kami
utarakan segala kejengkelan kami melalui pecah tangis itu.
Ketika
kami merindukan seseorang, kami menyimpannya jauh di lubuk hati.
Kami
menyimpan cahaya di hati kami.
Meski
tak terlihat, cahaya itu bisa membuatmu melihat kehidupan dari sisi lain, sisi
yang lebih indah dari apa kata orang tentang dunia fana ini.
Cahaya
itu pun bisa menghangatkanmu di kala dingin.
Saat kau
merasa kegelapan, datanglah pada kami! maka kami akan kobarkan semangatmu,
menepuk pundakmu, dan merangkulmu untuk berdiri lagi dan terus melangkah untuk
menggapai mimpimu.
Selamat hari Kartini, wahai wanita cantik nan
anggun di Seluruh Indonesia,
Kamu tahu kan, kita tak serapuh yang
mereka kira, meski kadang juga tak sekuat yang mereka harapkan..
Tapi kita masih punya
terang.. dan akan selalu punya terang itu untuk kamu, untuk semuanya yang masih
percaya.. bahwa semua manusia, baik laki-laki maupun perempuan..dilahirkan dengan derajat yang
sama.. bukan soal keturunan, agama, ataupun harta benda.
Seperti yang ditulis oleh R.A Kartini dalam suratnya
kepada Nona Zeehander, 18 Agustus 1899, "Bagi saya ada dua
macam bangsawan, ialah bangsawan fikiran dan bangsawan budi." Ini
berarti, bukan soal ia berkulit hitam atau putih. Bukan soal ia berdarah
ningrat atau rakyat jelata. Bukan pula soal kepemilikan emas atau intan
permata. Tapi ini semua soal bagaimana cara kita berfikir, bertuturkata dan
berperilaku yang bebas, merdeka, berdiri sendiri..
namun tetap dibalut kesantunan khas wanita Indonesia :')
Salam semangat, sehat selalu, senyum selalu..
Selamat Siang :')
Surakarta, 21 April 2012