aku

07 July 2010

Cinta yang Mahal ?

Haha, cinta itu bukan masalah harga, tapi rasa.
Entahlah, akhir-akhir ini saya begitu kritis & sensitif mengenai apapun. Saya komentari semua berita yg ada di timeline twitter saya, soal selebritis, politik, ekonomi, budaya, falsafah atau pandangan dari orang hebat.. semuanya saya komentari.
Lalu soal cinta, bahkan kadang mungkin saya terlihat agresif. Padahal saya hanya mengekspresikan apa yg saya rasa, apa yg saya suka, & apa yg saya tahu soal cinta.
Mungkin tulisan ini membosankan, tp toh saya tak memungkiri kalau saya memang sedang BOSAN akut.
Lalu ketika ada yg mengusik sedikit saja ketenangan saya, maka tak segan saya akan marah atau ngambek & pergi dari situ.
Saya jg taktahu kenapa saya begitu labil. Ya, sayalah si ababil (ABG Labil). Padahal tensi darah saya sangatlah rendah, tp entah kenapa marah2nya seperti orang yg darah tinggi. Saya sering kesulitan bernafas jika sdg memikirkan sesuatu yg rasanya memang sulit untuk di raih. Perasaan saya jg sering berubah-ubah dgn cepat. Detik ini merasa senang, sedetik kemudian merasa sedih. Begitu labil bukan?
Beberapa hari yg lalu saya sempat iseng membaca notes seorang idealis. Saya tak mau mengulang lg dgn menyebutkan perkataannya yg menjengkelkan itu di sini.
Tapi sampai di sini saya mau tanya, bagaimanakah cinta yg 'mahal' itu?

Meski begitu, saya yakin akan mendapatkannya suatu hari nanti. Bukan dgn 'membeli' tp 'mendapatkan'. Terbayar bukan dgn uang, tp dgn rasa. Bukan menuntut segala kesucian, tp apa adanya. 'Tak ada yg sempurna.. itulah sebabnya pensil mempunyai penghapus'.

Kepada 'bung idealis'.. mohon maaf jika saya segera meREMOVE anda 5 menit setelah anda menerima friendrequest saya sehari yg lalu.
Selamat sore :D
Terima kasih FACEBOOK yg slalu sediakan pilihan 'remove' atas segala aktivitas.

No comments: