aku

03 February 2016

BAPESOLA

Siang tadi, saat saya dengan sengaja nyari-nyari masalah.. eh salah, maksudnya nyari-nyari makan, saya melihat pemandangan yang menakjubkan. Eh enggak sih biasa aja sebenarnya, tapi bagi saya itu keren. *Karepmu piye toh nduk?*

Iya! Jadi tadi siang saat saya berjalan-jalan di sekitaran Langsat, *ciyeeee anak langsat banget ye kan*, saya menemukan tukang soto lamongan sedang membaca koran. Sotonya enak! Korannya juga enak kayaknya! Eh sebentar, bagusnya saya menemukan soto, atau soto yang menemukan saya? Loh gimana? *jadi bingung*.

Ya pokoknya itu salah satu tempat makan siang cakep di daerah situ. Pas saya pesan sotonya, Bapak Penjual Soto Lamongannya yang selanjutnya akan kita panggil BAPESOLA *singkatan yang maksa* menaruh korannya sebentar. Terus dia membuatkan semangkuk soto plus nasi plus bawang goreng untuk dihidangkan kepada saya. *Loh ini sebenarnya soto lamongan atau soto plus plus?* *bodo amat ul*. Setelah itu ia kembali membaca koran. Serius sekali. Barangkali ada berita bagus disitu. Atau berita krusial tentang negara kita. Satu contoh yang patut ditiru sih buat saya, karna setua dan sesibuk apapun dia masih menyempatkan diri membuka jendela dunia.

Kadang kita ajah kalau waktu istirahat atau saat di perjalanan pulang pergi kantor lebih suka buka sosial media dibandingkan baca buku/koran atau apapun itu. Padahal kita sama-sama sadar kalau kita membeli dan membaca secara manual, kita ikut membantu roda kehidupannya si Penulis, si Jurnalis, si Editor, si "Toko buku", bahkan si Penjual Koran. Hayooo coba deh inget-inget kapan terkahir kali kamu membeli koran? Atau buku? Buku apa? *mau dong rekomendasinya* hehehe

Kalau alasannya kemudahan teknologi, biar saya kasih tahu sini.. *benerin kacamata*.. bahwa berita, informasi, atau nasihat penting itu mungkin aja kamu temukan di postingan media sosial, tapi tidak akan selengkap kamu baca langsung bukunya atau korannya. Kutipan yang di media sosial hanya akan kamu ingat kalimatnya, tapi tidak kamu pahami cerita dibalik kata-kata itu. Kamu bisa dengan mudah copy paste tulisan orang, tapi kamu tidak akan punya pengalaman yang sama dengan orang yang membaca penuh seluruh buah pikiran orang tersebut.

Makanya banyak orang di negara maju bilang kalau budaya membaca itu penting. Selain menghargai karya orang lain, kita juga menghargai diri kita sendiri yang memang butuh asupan ilmu pengetahuan *aih sedaap*.

Sekian.
Salam hangat sehangat Soto Lamongan dari Langsat. Babay!

1 comment:

Unknown said...

meninggalkan jejak pernah membaca dan melihat tulisan dirimu. salam kata tanpa berkata-kata