aku

25 December 2010

Jogja Istimewa dan Si Anak Rantau Riau

Jogja.. jogja.. Jogja istimewa.. istimewa kotanya.. istimewa sultannya..
Kira-kira seperti itu penggalan lagu yg saya dengar saat kunjungan saya bersama teman-teman seminggu yg lalu.

Ya, ditengah kericuhan mengenai keistimewaan kota itu, Jogja tetap menarik hati banyak orang. Tetap menjadi tujuan wisata, dan tetap menyuguhkan keelokan dan keramahan khas Indonesia.

Pagi itu saya berangkat dari stasiun Solo Balapan menuju stasiun Tugu Yogyakarta. Saya bersama dua teman saya naik kereta pramex jurusan jogja. Tapi tak disangka di saat musim sebelum libur begini pun kereta tujuan kota pelajar itu penuh. Beruntung kami ditempatkan di gerbong khusus wanita, jd kami nyaman-nyaman saja meski harus duduk desak-desakan.

Sampai di sana kami langsung menyusuri Malioboro. Waw! tergenapkan sudah '2010 places visit' saya.. huu sepanjang jalan adalah surga belanja bagi kaum hawa. Segala macam pakaian, dompet, tas, bros, jam, dan pernak pernik bercorak batik ataupun khas jogja ada di sini. Semuanya bagus bagus. Semuanya murah murah. Bah! memang surga bgt deh buat yg hobi belanja. Tak ketinggalan, saya pun turut serta membeli oleh2 untuk orang rumah. Ah ingin rasanya suatu hari nti mengajak mama, enyak dan encing berbelanja di sini.

Di pertengahan jalan, kami bertemu dgn seorang Anak Rantau Riau -begitu nama di facebooknya-. Sebenarnya tujuan kami datang ke jogja ya itu tadi, menemani teman saya bertemu dgn si Anak Rantau Riau itu.
Dan anak itu akhirnya yg menjadi tourguide kami untuk jalan2 di sekitar situ.
Tunggu sebentar,, saya sempat kagum dgn anak kelas 3 SMA ini. Coba bayangkan, di sepanjang jalan dia berbicara soal daerah istimewa layaknya seorang politisi. Lalu ketika di warung makan ia sempat mengajukan pertanyaan yg kritis mengenai pengemis dan koruptor. Saya pun sempat kuwalahan menanggapinya.. tapi gengsi dong kalo gak bisa jawab. Akhirnya ya saya jawab seadanya.
si anak rantau riau- termasuk orang yg PD sekali dlm berkomunikasi bahkan dgn orang asing. Dia sempat mengajak ngobrol bule asal Italia, cantik, bernama palma. Dia perkenalkan beberapa kota di Indonesia dan menyebutkan potensi apa yg dimiliki oleh kota tsb kepada bule itu. Cerdas nian rupanya pemuda riau ini. Oiya dia ini atlet pingpong yg sudah sering mengikuti beberapa olimpyade olah raga tingkat nasional.

Setelah puas berfoto-foto di Museum Benteng Vredeburg yg berasitektur tempo dulu, kami pun kembali pulang ke solo, mengejar KA yg hampir berangkat.

jogja, I'll be back!

No comments: