aku

15 November 2013

Budaya Mendengar (3)

Hari ini nengpaul disapa seseorang, emm lebih tepatnya sih dibalas sapa sama seseorang -yang tadinya gue kagumin banget- trus sekarang gue ada di posisi dia- meskipun masih dalam proses belajar-
YAP! Siapa lagi kalo bukan guru sosiologi gue semasa putih abu-abu. Aaaaaa senang sekali hati iniiiiiiiii :D

Betapa tidak, tadinya duduk di bangku murid, sekarang duduk di bangku guru. Walaupun baru praktek, tapi gue seneng bangetlah ada di sini, di posisi ini, sekarang. Aku suka mengajar, aku suka murid-muridku, aku suka sosiologiiiiiiiii *ciyee hahaha*

Terlepas dari gue tidak pintarnya barangkali soal teori, ada perasaan dimana "Ah, betapa beruntungnya gue ada di tempat ini sekarang". Ya gimana gak senang, sekalipun lagi sakit, flu, ataupun PMS, yang namanya abis masuk kelas dan ketemu anak-anak IPS yang kece-kece itu.. hilang rasa sakitnya. Iya, udah gitu betapa aktifnya mereka kalo diajak diskusi, juga akhir-akhir kalau masih ada waktu kita sering bicara soal cita-cita, keinginan, juga tokoh yang menginspirasi mereka untuk melakukan mobilitas vertikal naik.. bikin mikir ulang bagi diri sendiri, "oh iya yah cita-cita gue tuh apa yah? abis ini gue mau kemana yah? nanti gue bisa jadi inspirasi bagi banyak orang gak yah?"

Anak-anak selalu punya jawaban menarik, pada setiap kelas, setiap orang, setiap hari. Kadang gue cuma bisa geleng-geleng kepala sambil ternganga dengerin cita-cita mereka yang oke punya.

Misal si Indita yang bercerita di depan kelas kalo cita-citanya mau jadi ketua KPK. Katanya dia mau membrantas korupsi. Okeh. Trus dia nunjuk sahabatnya Prita, untuk maju ke depan. Trus si Prita ini ternyata cita-citanya adalah menjadi gubernur BANK INDONESIA yang gaul, katanya biar bisa kerjasama dengan Indita (Sang Ketua KPK Gaul)  untuk membrantas orang2 yang korupsi di BI. Okehh. Trus si Prita ini menunjuk rekannya, Ian untuk gantian maju. Si Ian ini katanya bercita-cita untuk jadi Jaksa Gaul. Terus gue tanya, kenapa Ian ingin jadi jaksa? katanya, "karena aku pingin bekerjasama dengan Prita Gaul dan Indita Gaul untuk membrantas korupsi dengan cara yang gaul!!!". Okehhh!
*Lah ini kayaknya mereka bertiga udah bikin skenario sebelum gue suruh maju*

Heuheuheu, namanya juga anak-anaaaaak :D

Ada juga di kelas sebelah, yang punya cita-cita luhur. Orangtuanya adalah seorang wirausaha mebel. Terus katanya dia -bagaimanapun juga- harus bisa mengembangkan usaha yang dibangun ortunya ini, gak boleh jatuh ke tangan orang lain, dan di tangan dia harus bisa buka cabang dimana-mana biar bisa buka lapangan pekerjaan buat orang banyak. Subhanallah, semoga seluruh alam dan Penciptanya mengamini cita-cita mereka. Amiin..

Tuh kan.. anak-anakku.. :D

Tugas "Tokoh yang Menginspirasi"
Bukan soal siapa tokohnya dan seberapa hebat,
tapi mereka bisa cerita bagaimana tokoh-tokoh ini bisa jadi hebat
dan bagaimana usaha mereka mencapai cita-citanya itu.


Pengalaman mendengarkan keinginan murid-murid, juga tokoh-tokoh yang menginspirasi mereka, dalam praktik pengalaman mengajar ini buat gue bukan sekedar soal gue kasih materi- mereka diskusi - gue kasih nilai- praktek selesai- tapi lebih kepada menempatkan posisi di tengah kelas, merasa sama-sama belajar dengan generasi putih abu-abu ini, dan gue seakan masuk ke mimpi-mimpi anak muda yang gak ada habisnya, yang bikin gue untuk "keep moving forward". Ah gilaaaaa, barangkali betul tagline salahsatu iklan asuransi, bahwa pengalaman mengajariku segalanya :) #eyaaaaaaaa


No comments: