Rabu
-__-
Kamis -___-
Jumat -____-
Sabtu -______-
Minggu -________-
Dan. . . seniiiiiiiiiin ;D
Hari yang kutunggu akhirnya datang juga!
Hari ini reza masuk ke sekollah lagi. Akhirnya
setelah sekian lama menahan kerinduan. fuh! hari ini terlihat lebih cerah dari
biasanya. Mmmmph... mungkin karna reza mau dateng. aku datang agak terlambat ke
sekolah karna tadi kelamaan mematut diriku di cermin, kan mau ketemu reza.
sampai di sekolah langsung masuk kelas dan belum
sempat ketemu reza. Nanti aja deh pas istirahat, pikirku.
Saat istirahat aku ke kelas syifa sengaja biar
ketemu reza, tapi reza lagi gak ada di kelas. Huuuh kemana sih tuh orang? kata
syifa dia lagi ke ruang guru menyerahkan tugas. Hemmmph tak apa deh, sekalian
aku mau ngobrol dengan syifa.
Ada yang beda di pergelangan tangannya syifa.
Dia pakai gelang unik banget, seperti kerajinan tangan khas jogja. kapan syifa
ke jogja?
Aku : eh, gelangmu bagus deh. dari jogja ya?
Syifa : iya. kok tahu? ini oleh-oleh dari reza
lho.. pas banget lagi, warnanya merah.. warna kesukaanku.
Hah? reza membawakan oleh-oleh untuk syifa? kok
aku nggak? warna merah lagi! aaaaa kok reza gitu sih? padahal waktu itu dia
juga pamitan sama aku. masa aku dilupakan begitu saja?
Setelah berbasa basi sebentar dengan syifa aku
kembali ke kelas. niatku untuk bertemu reza kuurungkan. Kenapa sih reza lebih
dekat dengan syifa? dan kenapa kalau ada apa-apa dengan reza, syifa lebih tahu
daripada aku? memang sih mereka satu sekolah waktu smp, tapi kan reza tahu
syifa pacarnya harist yang notebene teman SMPnya juga, meski sekarang harist
berbeda SMA dengan kami.
Bel pulang berbunyi.
Saat aku keluar reza menarik tanganku untuk ikut
dengannya. mau dibawa keman ya aku? tapi aku gak mau tanya. Masih kesal dengan
reza karna aku gak di kasih gelang seperti syifa. dia mengajakku ke taman
belakang sekolah.
Aku melihat sekeliling dan tidak ada apa-apa. oh
salah! ada sebuah kandang kecil gak tau isinya apa.
Hemmmp... reza menarikku semakin dekat ke
kandang kecil itu. isi kandang iitu apa ya?
Reza : ini... oleh-oleh buat lu.
Aku : apa? kok di kandang?
Reza : lihat saja...
Perlahan reza membuka kandangnya dan terlihat
seekor. . . KUCING!
Oh tidaaaaaak! apa reza gak tahu kalau aku tak
suka kucing?? duuuooh kenapa reza memberiku ini sih? jangan-jangan dia emang
gak tahu. Kucingnya lucu sih. Kecil. Bulunya lebat berwarna silver. Matanya
hijau kebiruan. Ini kucing jenis apa ya? ah gak ngerti!
Reza : Oii ini anaknya kucing pakdeh aku yang di
jogja
Aku : Oii ?
Reza : iya, namanya oii. gimana? lu suka kan...
kucing ini untuk lu. dijaga baik-baik yaa ;D
Dan reza berbalik pergi. sepertinya dia emang
gak tahu kalau aku takut kucing. ah rezaaaaaa! kenapa aku gak dikasih oleh-oleh
sebuah benda aja sih? huhu mau menolak pemberiannya kan juga gak enak.
Akhirnya si Oii kubawa pulang. Malamnya aku ke
rumah syifa membawa serta Oii. Ya, aku berniat memberikannya pada syifa. Dia
kan penyuka kucing. Jadi kukira oii akan lebih sejahtera hidupnya jika tinggal
dengan syifa.
Syifa menerima oii dengan senang hati.oii
langsung diajak bermain oleh syifa, sedangkan aku malah tak dihiraukan.Tapi
syukurlah syifa mau menerima oii. jadi aku tak perlu repot-repot merawat si
oii. karna sudah larut malam. aku pun pamit pulang.
Keesokan harinya aku malah tak melihat reza sama
sekali. Kemana ya si reza.. aku kan belum mengucapkan terima kasih. Tiba-tiba
seseorang menyolek bahuku. REZA. Dia menatapku dalam. Hah? ada apa nih... kok
tiba-tiba reza memandangi aku. Matanya tajam bangeeet. Oh pleaaaaaase. . .
jangan pandangi aku seperti itu, aku kan jadi grogi.
Reza : kalau lu gak suka ama oii, bilang ajah!
gak usah pura-pura suka sama pemberian dari gw! gw juga gak bakal maksa lu buat
terima kucin itu. dan jangan seenaknya aja nyuruh orang lain buat mengadpsi
oii. asal lu tahu ya, oii bukan kucing sembarangan!
Aku tertegun tak bisa berkata apa-apa. reza
marah denganku. benar-benar marah padaku. ya, ku bisa melihat itu dari
pandangan matanya yang tajam.
'kau buat aku bertanya.. kau buat aku mencari..
tentang rasa ini aku tak mengerti...'
Malamnya aku berniat meminta maaf dengan reza,
tapi aku benar-benar takut ia masih marah.
eh, ada sebuah sms masuk. dari harist? tumben!
from harist : tlg ke rmh gw skrg jg. gw hrs
dibawa ke rs. dan tlg jgn blg syifa.
Memang sih rumah harist dekat denganku, tapi
kenapa ia minta aku untuk kerumahnya? trus kenapa aku gak boleh bilang ke
pacarnya sendiri? aneh!
Dengan perasaan masih bingung akhirnya aku
datang juga ke rumah harist. Kuketuk pintunya tak ada yang menyahut. Kubuka dan
kulihat rumahnya sepi sekali. Aku menuju kamar yang bertuliskan nama harist di
pintu. Kubuka pintunya dan betapa terkejutnya aku melihat harist terkapar tak
berdaya di lantai kamarnya, mulutnya berbusa dan sepertinya ia sudah tak
sadarkan diri. ya tuhan. . . apa yang terjadi pada harist???
Segera aku menghubungi rumah sakit terdekat.
mudah-mudahan nyawa Harist masih bisa di tolong..
-bersambung-
No comments:
Post a Comment