Aku
tercekat. Aku berusaha untuk kabur tapi kedua orang itu memegangi tanganku. Aku
terus menarik-narik diriku agar lepas dari mereka. Kugigit sekuat mungkin
tangan salah satu dari mereka. ia kesakitan dan mulai lengah. Aku mencoba
berlari, tapi sopirtaksi itu menarik tasku. Aku terus berusaha melepaskan diri,
aku berteriak-teriak minta tolong tp tak ada yg dtg. Sesaat orang itu memeriksa
isi tasku. Aku langsung lari dan lari ke arah keramaian. Aku tak mau menengok
ke belakang lagi.
Huft! syukurlah aku bisa selamat. Tapi.. skrg
aku lagg di jalan apa ya? tak ada kendaraan umum yg lewat. ojeg motor pun tak
ada. oya, ini kan jam 3 pagi. pantas saja jalan raya sepi!
huh.. mau tak mau aku harus jalan kaki sampai
rumah. mau telpon mama, kan hp dan dompetnya ada di tas yg tadi.
Aku melangkah lemas menyusuri jalan. Banyak
mobil pribadi yg melintas cepat.
tibaa2 ada sebuah mobil yg sgt ku kenal berhenti
di dkt ku. REZA.
Reza : lu ngapain ren, malem2 disini? ayo masuk
mobil gw!
Huft sekali lagi aku bersyukur, Tuhan tlah
mengirimkan malaikatnya pd ku. Aku pun ikun mobil reza. di dlm mobil aku
ceritakan apa yg baru ku alami pd reza. Tp reza cuma komen, 'makanya, lain kali
jangan 'sok' pulang sendirian malem2'
Huu tapi tak apalah, yg penting dia udah
menolongku dan sekarang mau mengantarku pulang :D
Aku mencoba meminta maaf soal Oii, tapi ia hanya
menoleh ke arahku sebentar lalu kembali menatap ke depan.
Yasudahlah.. hoaamph.. aku mengantuk.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Aku terbangun dan menyadari bahwa hari sudah
pagi. Huahh.. masih ngantuk -,-
tapi tapi.. kok aku tidur di sofa?
Kudengar mamaku berkicau samar-samar
Mama : renata sayang, kamu udah bangun nak? ayo
cepat mandi,sarapan, lalu sekolah! eh ngomong2 temanmu itu baik sekali ya,, mau
menggendong kamu sampai ke ruang tamu. Abis kamu susah dibangunin sih.. untung
aja dia baik dan.. bla bla bla....
Tak tau lagi, mama ngomong apa! tp.. barusan
mama bilang, reza menggendongku? hah yg bener? tp mama gak mungking bohong!
hey, serius nihh.. fufufu
Aku ke sekolah dgn wajah seadanya, alias kucel
bgt! syifa menghampiriku,
Syifa : renata, lu kucel bgt! blm makan ya?
Aku : udah kok
Syifa : ah masa? ohiya, hari ini aku buat
martabak lho, rencananya nanti siang aku mau ke rmh harist, soalnya aku udah
kangeeen bgt ama dia! haha lu mau ikut ga?
Aku terperangah, harist kan lg di RS. Gimana
kasih tahunya ke syifa ya. humm.. tp harist pesan jgn bilang2 syifa! duuuh
Aku : ng.. syif, martabaknya boleh untukku ? aku
laper banget nih.. ya ya?
-maaf, aku bohong-
Tetapi syifa mungkin tak tega melihatku
kelaparan. akhirnya ia memberikan martabak yg untuk Harist untukku.
Seharian itu aku asyik mengobrol dengan syifa
tentang apa saja. Kangen juga rupanya diriku dengan cerita-cerita syifa yang
seru. Aku jadi merasa semakin tak enak menyembunyikan rahasia ini terhadap
sahabatku sendiri. Tapi mau bagaimana lagi, aku kan sudah janji dengan harist.
Aku dan syifa berjalan keluar gerbang
berbarengan dengan reza juga. reza menuju tempat parkir motor. tumben reza bawa
motor. eh, dia mengeluarkan dua buah helm, satu untuk dia lalu satu lagi
untuk... siapa ya? untuk aku atau syifa?
Namun, tiba-tiba syifa melepaskan gandengan
tangannya dariku lalu menerima helm itu dari tangan reza.
Syifa : kita duluan ya ren, mau ada keperluan.
dadaaaah
Mereka pergi meniggalkanku dengan penuh rasa
tanya. huhuuuuu aku cemburu
Sorenya, aku pergi ke RS untuk menjenguk harist.
ternyata ia sudah dipindahkan darii ruang UGD ke ruang rawat inap biasa. Harist
tersenyum menyambut kedatanganku. Ia sudah kelihatan baikan mesku masih dengan
selang infus.
Kami mengobrol hingga senja tiba. Harist
memaparkan kenapa ia sampai seperti ini. Alasan utamanya tentu karana
orangtuanya. Dan kenapa ia tak mau syifa tahu, karna ia tak mau membebani
pacarnya yang sangat dicintai itu.
Tiba-tiba reza sms
From reza : dimana lu? gw ditanyain nyokaplu
Aku reply : di RS pusat
From reza: lu jgn kemana-mana. biar gw jemput.
jgn plg sendiri pokoknya!
;)
-bersambung-
No comments:
Post a Comment